Gado-Gado Carina Bumbunya PESTISIDA. Anda Mau Beli dan Bayar Mahal dengan Uang dan KESEHATAN Anda? Be a SMART and WISE Customers!
Gado-Gado Carina JUAL MAHAL NAMUN JUSTRU MERUSAK DAN MENCELAKAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KONSUMENNYA, DURHAKA, PENDOSA, JAHAT!
Menjual masakan yang sama sekali tidak dicuci, beracun, membahayakan kesehatan konsumen, disebut makanan HALAL? Makanan beracun adalah HARAM, PENJUALNYA LEBIH HARAM LAGI!
Terdapat rumah makan yang menjual masakan tradisional semacam “gado-gado” dan “keredok”, bernama “GADO-GADO CARINA” di Jl. Carina Sayang, RT.5/RW.10, Rw. Buaya, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Sebagaimana kita ketahui, hampir seluruh komponen gado-gado maupun keredok merupakan berbahan baku sayur-sayuran, terutama keredok yang bahannya ialah sayuran mentah yang tidak dimasak, sehingga higienisme menjadi syarat mutlak dan merupakan hak calon konsumen untuk memastikan apa yang mereka beli, bayar, dan makan.
Gado-Gado bumbu PESTISIDA, jorok, sayurannya TIDAK DICUCI SAMA SEKALI! Penjualnya TIDAK TAKUT DOSA!
Manusia disebut sebagai manusiawi serta “humanis” karena tahu malu serta takut untuk berbuat dosa seperti menyakiti, melukai, ataupun merugikan orang lainnya. Sebaliknya, ketika seorang manusia justru bangga, terbiasa, senang, gembira, serta tidak malu juga tidak takut untuk menyakiti, melukai, maupun merugikan sesama manusia, itulah yang disebut sebagai “hewanis”, “premanis”, serta “predatoris”—dan itulah tepatnya sifat wanita tidak takut dosa pemilik Gado-Gado Carina.
MENGERIKAN, TIDAK TAKUT BUAT DOSA! BAHKAN BUAT DOSA SEBAGAI PROFESINYA SEHARI-HARI SELAMA BERTAHUN-TAHUN!
Kita semua juga tahu, bahkan anak Sekolah Dasar pun tahu, bahwa sayur-mayur di Indonesia ditanam dengan gempuran semprotan pestisida yang karsinogenik pemicu kanker, terutama dimakan tanpa dicuci bersih terlebih dahulu dari residu pestisida yang menempel dan mengerak di sayuran tersebut.
Belum lagi kotoran tikus, kencing tikus, kotoran anjing, bakteri, virus, kuman penyakit, paparan zat-zat kimiawi saat proses menanam maupun panen, hingga distribusi dan tangan-tangan manusia yang terlibat dalam rantai pasokan hingga ke pasar dan dibeli oleh pemilik Gado-Gado Carina, yang seketika itu juga dimasukkan ke ulekan gado-gado dan keredok untuk dijual dan dimakan oleh konsumennya, TANPA DICUCI SAMA SEKALI!
Sungguh penjual makanan yang TIDAK BERTANGGUNG-JAWAB, JAHAT, dan MENCELAKAI KONSUMEN YANG MEMBAYAR MAHAL, BERTAHUN-TAHUN!
Kita mungkin berasumsi bahwa memakan sayur adalah sehat, dan itulah manipulasi Gado-Gado Carina, menciptakan delusi kepada konsumennya bahwa membeli gado-gado maupun keredok di rumah makan Gado-Gado Carina adalah menyehatkan dan bisa memenuhi kebutuhan asupan sayur-mayur untuk kesehatan tubuh. Namun, mengharap sehat dengan bayar mahal, justru diberi makan RACUN dan KOTORAN!
Namun, jadilah konsumen yang cerdas plus bijaksana. Pengalaman nyata berikut, dapat Anda dan para warga coba buktikan sendiri. Tanyakanlah pertanyaan wajar berikut kepada sang ibu-ibu pemilik Gado-Gado Carina, "Apakah sayurnya sudah dicuci?"
Anda tahu apa respon sang ibu-ibu pemilik Gado-Gado Carina?
MARAH-MARAH, MURKA, MENGAMUK, MENCACI-MAKI, dan MENGOLOK-OLOK CALON KONSUMEN, dengan berulang-kali mendiskredit calon konsumennya dengan menyebut sebagai "Pertanyaan aneh!" lalu melecehkan calon konsumen.
Tidak percaya? Buktikan sendiri!
Ini bukan hal sepele, namun urusan KESEHATAN KONSUMEN! Semestinya Gado-Gado Carina di-brendel oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) karena sudah bertahun-tahun mencelakai KESEHATAN KONSUMENNYA TANPA RASA MALU TERLEBIH MERASA BERDOSA.
Semestinya cukup jawab, "Ya" atau "Tidak", untuk apa marah-marah dan memaki calon konsumen yang berhak untuk tidak BELI KUCING DALAM KARUNG. Undang-Undang Perlindungan Konsumen sudah menegaskan, hak konsumen ialah memastikan tidak ada CACAT TERSEMBUNYI.
Kita semua tahu, tiada sayuran di Indonesia yang bebas dari pemakaian pestisida, radikal bebas yang memicu kanker, TERLEBIH DIMAKAN TANPA DICUCI BERSIH—jangankan bersih, DICUCI PUN TIDAK!!!
Sayur-mayur yang sehat dan aman bagi manusia untuk dikonsumsi, mengatur dua syarat mutlak, yakni : Pertama, DICUCI. Kedua, hingga BERSIH, bukan sekadar dibilas formalitas.
Ibu-ibu pemilik Gado-Gado Carina TIDAK TAKUT DOSA MENCELAKAI KESEHATAN KONSUMENNYA, BERTAHUN-TAHUN, namun sok agamais memakai jilbab.
Rupanya seperti itulah, ajaran agama Islam, dicerminkan lewat contoh nyata keseharian umatnya, tidak takut dosa dan lebih galak sang pelaku meski perbuatannya begitu sadis, hina, tercela, dan jahat tentunya.
Bertahun-tahun mencelakai konsumennya, lantas mengharap masuk surga lewat iming-iming HAPUS DOSA?
Enak di pelaku, rugi di korban!
Mau untung besar, harga dijual 2 kali harga gado-gado gerobakan, namun kualitas GEROBAKAN!
Konsumen bayar mahal maka berhak untuk mengharap selamat!
Mau untung besar, tidak mau sewa karyawan untuk cuci sayur untuk dijual ke konsumen, kesehatan konsumen yang DIKORBANKAN! Penjual gado-gado yang JAHAT, itulah sang iblis pemilik Gado-Gado Carina!
Kata-kata ini sempat terlontar keluar dari mulut sang ibu-ibu pemilik Gado-Gado Carina, "Saya beli sayur berkarung-karung, NGAK MUNGKIN LAH SAYA CUCI ITU SAYUR SEBANYAK ITU!"
Artinya, sudah berkarung-karung dan sebanyak itulah Gado-Gado Carina MENCELAKAI KESEHATAN KONSUMENNYA, setiap harinya selama bertahun-tahun!
Ibu-ibu pemilik Gado-Gado Carina memakan dan memasukkan makanan halal ke dalam mulutnya, namun apa yang ia keluarkan dari mulutnya penuh RACUN, JAHAT, KOTOR, BUSUK, dan TERCELA!
Bukanlah lucu, sang ibu-ibu pemilik Gado-Gado Carina makan makanan yang ia cuci bersih, sementara itu konsumennya yang bayar mahal diberi makan sayuran BERACUN PESTISIDA KIMIA TANPA DICUCI! Jangankan bersih, DICUCI PUN TIDAK!
Jangankan higienis dan sehat, DICUCI PUN TIDAK! JOROK, TOXIC, BERACUN, BERBAHAYA, DAN MENCELAKAI PERUT DAN KESEHATAN MASYARAKAT!
Dikasih secara cuma-cuma pun, kita pasti akan menolaknya karena lebih memilih kesehatan dan masih banyak rumah makan lainnya untuk kita pilih! Masalahnya ialah, tidak banyak warga yang menjadi konsumen Gado-Gado Carina menyadari bahwa mereka telah dikecoh serta dicelakai, semata karena berasumsi telah dicuci bersih sebelum diolah dan dijual oleh Gado-Gado Carina.
Bagaimana mungkin, gado-gado atau keredok yang sudah bercampur jadi satu dan dicampur adonan kacang, baru kita cuci di rumah sehabis membelinya? Bagaimana dengan yang makan di tempat Gado-Gado Carina?
Liciknya Gado-Gado Carina ialah, ia membuat kesan sudah dicuci bahan-bahan sayurnya, karena memang terdapat wastafel dan keran di rumah makan Gado-Gado Carina tempat sang pemilik meracik adonan. Itulah cara orang jahat pendosa mengecoh konsumennya, yang berhak mengharap selamat karena bayar mahal.
Hanya orang dungu yang tidak sayang pada kesehatannya dan cari penyakit serta cari mati, yang membiarkan kesehatannya dirusak oleh Gado-Gado Carina yang licik dan jahat, bayar mahal pula!
Mau dan mengharap sehat, malah celaka oleh KESERAKAHAN pemilik Gado-Gado Carina. Jika Anda ingin melihat wajah iblis yang tidak takut dosa, datanglah dan kunjungilah Gado-Gado Carina, meseum tempat iblis mencari mangsa dengan menjadikan konsumennya sebagai “mangsa empuk”.
DURHAKA kepada konsumennya, bukan sekadar arogansi.
Ibu-ibu pemilik Gado-Gado Carina adalah KRIMINAL yang melanggar UU Kesehatan
Testimoni ini dapat penulis pertanggungjawabkan secara hukum negara, Hukum Karma, maupun moralitas, agar masyarakat menaruh waspada, tidak turut celaka, dan terhindari dari modus jahat Gado-Gado Carina.
Karena sejujurnya, penulis dan keluarga penulis merupakan pelanggan lama Gado-Gado Carina selama bertahun-tahun lama sebelum kejadian di atas, yang artinya penulis dan keluarga penulis sudah jadi KORBAN bertahun-tahun oleh KEJAHATAN Gado-Gado Carina.
Mencuci sayur bukanlah hal yang sepele, hanya kriminal yang punya watak suka menyepelekan korban, termasuk menyepelekan dan tidak menghargai kesehatan dan keselamatan konsumennya. Dalam artikel berjudul “9 Langkah Mencuci Buah dan Sayur agar Bebas Pestisida”, sumber : https:// hellosehat .com/nutrisi/tips-makan-sehat/cara-mencuci-buah-bebas-peptisida/, telah ternyata:
Zat kimia pestisida berfungsi membunuh hama tanaman untuk mencegah gagal panen. Mengetahui hal tersebut, Anda perlu mencuci buah dan sayur dengan tepat supaya pestisida yang menempel pada bahan makanan hilang. Bagaimana cara benarnya?
Buah dan sayur yang paling banyak pestisida.
Penggunaan pestisida menimbulkan pro dan kontra di kalangan petani dan aktivitis lingkungan. Pasalnya, residu pestisida yang menempel pada buah dan sayur dapat menimbulkan masalah pada kesehatan.
Penelitian yang dilakukan oleh Purdue University di Indiana, Amerika Serikat, menemukan bahwa 98% buah apel mengandung residu atau sisa pestisida dan menempati urutan teratas, urutan kedua ditempati oleh seledri sebanyak 95%.
Buah dan sayur lain yang ada di dalam daftar penelitian ini yakni stroberi, buah persik atau peach, anggur, bayam, paprika, kentang, kale, dan sawi.
Menurut U.S. Department Agriculture, residu pestisida sebesar 90% ditemukan pada 8 buah-buahan dan sayuran populer di masyarakat.
Penggunaan pestisida di Indonesia menurut Departemen Perlindungan Tanaman Universitas Gadjah Mada (UGM), Andi Trisyono, seperti yang dilansir di Kompas, sangat mencemaskan.
Para petani memerlukan panduan yang jelas tentang penggunaan pestisida, dosis, dan frekuensi penyemprotan karena tidak memiliki kemampuan literasi untuk memahami label aturan penggunaan pestisida. Akibatnya, para petani menaikkan dosis pestisida delapan kali lipat dari anjuran pemerintah.
Terlebih keredok, dimana bahan-bahannya berupa sayur-mayur yang masih mentah tidak dimasak, sebagaimana juga dijual oleh Gado-Gado Carina, apakah aman memakan sayuran mentah yang bahkan juga TIDAK DICUCI SAMA SEKALI? Merujuk https:// health. kompas .com/read/2021/07/08/120100068/sering-dikonsumsi-sebagai-menu-diet-amankah-makan-sayuran-mentah-?page=all, telah ternyata:
Banyak orang percaya mengonsumsi sayuran mentah dapat membantu menurunkan berat badan. Sebab, cara makan tersebut menjaga kandungan gizi di dalam sayur tetap terjaga dan tidak ada penambahan zat lain yang bisa membahayakan kesehatan.
Biasanya, orang yang menerapkan diet dengan mengonsumsi makanan mentah ini hanya mengolahnya dengan cara dicuci bersih atau diolah menjadi jus. Tujuannya adalah untuk memakan makanan dalam keadaan alaminya, tanpa pengolahan atau pemanasan apa pun yang dapat mengubah strukturnya.
Mengonsumsi sayuran mentah memang membantu kita mendapatkan banyak asupan vitamin dan mineral. Selain itu, kandungan fitokimia pada sayuran akan tetap terjaga. Fitokimia merupakan senyawa tanaman yang dapat melawan kanker dan berbagai penyakit lainnya.
Mengonsumsi sayuran mentah juga membantu menurunkan berat badan. Sebab, sayuran kaya akan serat namun rendah kalori. Konsumsi banyak serat akan membantu kita merasa kenyang lebih lama.
Bahaya makan sayuran mentah.
Terkadang, sayuran mentah mengandung kuman berbahaya yang bisa membuat kita jatuh sakit seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria. Jenis bakteri tersebut bisa memicu keracunan makanan. Karena itu, Anda harus bisa mengolah apa yang akan dikonsumsi dengan tepat.
Agar sayuran bisa dikonsumsi mentah secara aman, sebaiknya pilih sayur yang masih dalam kondisi baik. Lalu jangan menyimpannya bersamaan dengan daging dan makanan laut. Sebelum memakannya, cuci bersih dengan air mengalir. Anda juga perlu menyimpan sayuran di dalam kulkas bersuhu minimal empat derajat celcius.
Kecambah bisa menimbulkan risiko keracunan yang lebih besar dari E. coli atau bakteri lain karena kondisi pertumbuhan yang panas dan lembab. Oleh karena itu, Anda tidak disarankan mengonsumsinya secara mentah.
Senada dengan itu, dalam ulasan ilmiah berjudul “Buah-buahan dan Sayuran Harus Dicuci Sebelum Dimakan, Berikut Penjelasan Ahli Kesehatan”, sumber : https:// portaljogja. pikiran-rakyat .com/lifestyle/pr-252714619/buah-buahan-dan-sayuran-harus-dicuci-sebelum-dimakan-berikut-penjelasan-ahli-kesehatan, telah ternyata:
Buah-buahan dan sayuran salah satu vitamin dan nutrisi penting bagi kesehatan tubuh. Tidak hanya vitamin, dan nutrisi, tetapi buah-buahan maupun sayuran kaya akan mineral, antioksidan dan serat.
Sebelum dimakan alangkah baiknya dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan residu yang tidak diinginkan terdapat pada permukaannya.
Mengapa Anda harus mencuci produk segar?
Dilansir Portaljogja dari laman Healthline kebiasaan cuci sayuran dan buah-buahan segar penting dilakukan saat pandemi atau tidak. Hal ini perlu melakukannya untuk meminimalisir residu dan kuman yang berpotensi berbahaya.
Produk segar buah-buahan maupun sayuran segar ditangani banyak orang sebelum Anda membelinya dari pasar. Semua tangan yang menangani produk belum tentu bersih (dari kontaminasi bahan kimia beracun seperti B3 maupun kuman).
Langkah terbaik sebelum buah serta sayuran Anda konsumsi dengan cara mencuci terlebih dahulu. Mencucinya dengan air yang bersih secara signifikan mengurangi residu yang mungkin tertinggal dalam permukaannya
Meski demikian beberapa penelitian telah menyarankan memakai soda kue untuk mencuci sayuran dan buah-buahan. Air Mengalir Kurangi Residu. Air dingin untuk membersihkan buah dan sayuran segar adalah air mengalir. Air yang mengalir cara efektif menghilangkan residu.